Malang (6/04) Bagi beberapa orang,
sampah diangap hal sepele yang tidak berguna setelah dipakai. Namun lain halnya
bagi kalangan orang tertentu, sampah merupakan sesuatu yang lebih bermakna
apabila dikelola menjadi bahan yang lebih berguna serta didaur ulang menjadi
suatu benda yang lebih bernilai. Begitu juga dengan Gallery Daur Ulang Home
Industri yang berada di Jl. Letjen Sutoyo 3/61b Lowokwaru Malang milik Yunus 59
tahun. Sebelum mendirikan
usaha ini pak Yunus selaku pemilik home industri bekerja sebagai teknisi
bengkel motor. Terdorong oleh
semangat untuk mempunyai suatu usaha sendiri maka berdirilah usaha ini.
Dengan
cara memperoleh Sampah dari pasukan kuning dan Donatur masyarakat Yunus
mengolah sampah tersebut menjadi barang yang lebih bermanfaat dan bernilai
jual. Berbagai macam jenis sampah plastik (Anorganik) diolah menjadi sesuatu
yaitu : tas, tempat pensil, payung, jas hujan, tong sampah, tempat make up dan
lain-lain. “Awalnya saya mencoba-coba untuk bereksperimen dengan cara
mengumpulkan sampah plastik, lalu mencucinya, memotong
agar menjadi pola, terakhir menjahitnya dan menjadikannya sebuah tas kecil. Dan
saya mulai berpikir bukankah ini unik? Sampah yang bau dan kotor ternyata bisa
dibuat sesuatu yang berharga, indah,dan harum.” Ujar Yunus 59 tahun.
Proses mendaur ulang sampah plastik
pertama2 dengan memilah bahan. Sampah dipilah antara besar kecil ukuranya lalu
plastik dipotong bagian atas atau sampingnya agar mempermudah mencuci bagian
dalamnya. Setelah dipilah sampah plastik dicuci secara keseluruhan luar dan
dalam. Agar lebih bersih mencuci menggunakan pasta gigi, kotoran dan minyak
langsung hilang.Sebelum mencuci sampah plastik besar kita mencuci pasta gigi
dahulu dan sisa dari mencuci pasta gigi untuk mencuci sampah yang lebih besar.
Keuntungan mencuci sampah plastik menggunakan pasta gigi adalah air lebih
irit,efisien,noda yang menempel disampah dapat hilang dan sampah plastik
seperti baru.Setelah dicuci bersih sampah plastik dikeringkan dengan bantuan
sinar matahari. Setelah bahan sudah bersih dan kering plastik mulai bisa
dipotong atau langsung dijahit menurut kreativitas kita.
Sedangkan
untuk sampah organik seperti koran, kardus, kertas dan lain-lain juga bernilai
jual dengan membawa sampah ke (BSM) Bank Sampah Malang. BSM mempunyai tiga
tujuan. Yang pertama yaitu untuk menggurangi sampah yang dibawa pasukan kuning
ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Kedua untuk mengajak masyarakat supaya
menabung, dengan artian menyerahkan sampah ke BSM yang nantinya uangnya bisa
ditabung di BSM. Ketiga untuk merubah perilaku masyarakat yang tadinya membuang
sampah sembarangan lebih berkurang, karena bisa menghasilkan uang. “Tiap benda
memiliki nilai rupiah berbeda. Untuk koran bekas seharga dua ribu perkilogram.
Sedangkan gelas air minum kemasan, lima ribu perkilogram. Uang tersebut masuk
dalam saldo tabungan.” Ujar Dwiono Santoso selaku manager operasional. Dengan
motto pinjam uang nyicil sampah bayar listrik pakai sampah. (Rizki_HMJF)